Banyak orangtua menganggap
memberikan dukungan cukup sekedar dengan memberikan anak fasilitas belajar yang
cukup atau memberikan hadiah-hadiah bila anak berhasil dalam belajarnya.
Sesungguhnya, pemikiran seperti itu tidaklah selalu benar. Adakalanya anak
membutuhkan kehadiran, arahan, kedekatan, pemberian rasa berharga, dan
pengasuhan orangtua.
Berikut saran praktis yang dapat
diterapkan orangtua dalam upaya menyukseskan belajar anak:
1. Mendampingi anak saat
mengerjakan tugas sekolah
Banyak orangtua menganggap tidak perlu mendampingi anak
saat mengerjakan PR dikarenakan orangtua tidak mendengar anak minta untuk
didampingi. Anak meminta atau tidak meminta untuk dibantu saat belajar,
kehadiran orangtua di sisinya merupakan salah satu bentuk perhatian anak. Sangat
disayangkan, ada orangtua menghindar saat anaknya mengerjakan tugas dikarenakan
kuatir bila nanti anaknya bertanya, ia tidak bisa menjawab. Orangtua dituntut
untuk bersikap bijaksana pada saat tidak tahu atau sudah lupa cara mengerjakan
tugas yang dihadapi anak. Tantanglah anak untuk menyelesaikannya sendiri misalnya
dengan mengatakan, “Ibu rasa kamu pasti sebenernya bisa mengerjakannya hanya
saja kamu mungkin lupa ya Nak, yo coba lagi.” Hal ini secara tidak langsung
juga dapat melatih kemandirian anak.
2. Mendengarkan cerita maupun
keluh-kesah anak
Orangtua perlu meluangkan waktu sejenak untuk
mendengarkan pengalamannya hari itu di sekolah. Sebaiknya dihindari melakukan
aktivitas lain seperti menonton TV atau mengerjakan pekerjaan Anda sendiri
supaya orangtua lebih fokus kepada cerita anak. Diharapkan orangtua dapat
memberikan umpan balik atas apa yang telah dilakukan anak. Kalau apa yang
dilakukannya hari itu baik, alangkah baiknya anak diberi penghargaan.
3. Menolong anak saat mengalami
kesulitan dan membangkitkan semangatnya saat mengalami kegagalan
Kegagalan dalam menguasai tugas-tugas, dalam usia
sekolah dapat menimbulkan tiga akibat, yaitu membuat anak merasa rendah diri
sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman dan tidak bahagia. Kedua, kegagalan
dapat menimbulkan penolakan lingkungan kepada anak. Anak akan merasa tersisih
dan tidak punya teman. Ketiga, kegagalan dapat menyulitkannya menguasai
tugas-tugas pada tahapan usia selanjutnya. Dengan mengetahui bahwa anda selalu
ada saat dibutuhkan, anak akan merasa tenang karena ia menyadari ada orang yang
dapat diandalkan untuk menolongnya apabila ia menghadapi masalah atau
kesulitan.
4. Bersikap konsisten dengan
aturan yang berlaku di rumah dan jadilah contoh yang baik bagi anak
Disiplin baik bagi anak usia sekolah dasar, dimana pada
usia sekolah dasar, salah satu tugas perkembangan yaitu mengembangkan nurani,
moralitas, dan nilai. Pada saat orangtua sudah menetapkan anak harus belajar
jam 4-5 sore atau jam 7-8 malam setiap harinya, sebaiknya tidak mengajak anak
berjalan-jalan pada jam tersebut. Bila hal tersebut terjadi, anak akan
mengalami kebingungan dan menganggap ada ‘celah’ bila anak ingin melakukan hal
lain yang ia lebih sukai di jam jam tersebut dibanding belajar.
5. Menunjukkan kasih sayang orangtua
kepada anak dalam bentuk perilaku
Orangtua sebaiknya menampilkan nada suara yang
bersahabat, ekspresi wajah yang ramah serta sikap tubuh yang hangat. Berbicara
dengan anak dengan lemah lembut dan jangan ragu untuk menunjukkan kasih sayang
dengan cara memeluk, mengelus rambut anak, dan sebagainya. Kedekatan dengan
anak dapat memberikan rasa aman kepada anak. Ada saatnya dimana anak melanggar
aturan dan orangtua marah pada anak, usahakan orangtua tetap menjaga nada suara
dan bahasa tubuh tetap netral, tapi sampaikan pesan inti kepadanya bahwa ia
sudah melanggar aturan dan membuat orangtua sedih.
6. Pada akhirnya sebaiknya orangtua
menanamkan kepada anak bahwa prestasi di segala bidang sama berartinya untuk
orangtua
Memberikan penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas
anak dalam bidang apapun sepanjang hal tersebut bersifat positif. Dukungan ini
akan membuat anak merasa dirinya diterima dan dihargai. Sering ditemui kasus
orangtua menanamkan kepada anaknya bahwa suatu pelajaran tertentu lebih penting
daripada pelajaran lain. Sikap orangtua terhadap suatu pelajaran, misalnya
sering mengeluhkan bahwa pelajaran matematika anaknya susah atau prestasi di
bidang akademik lebih bagus daripada prestasi bidang akademik, secara tidak
langsung akan tertanam kepada benak si anak.
Dengan menunjukkan
dukungan terbaik orangtua, anak akan terdorong untuk mengarahkan
motivasi berprestasinya ke arah yang baik sehingga sikap belajarnya pun menjadi
positif. Secara mandiri anak dapat mengembangkan cara belajar yang efektif
sehingga nantinya bertumbuh menjadi pribadi yang mudah beradaptasi dalam
menyikapi tantangan persaingan sumber daya manusia yang semakin ketat di era
mendatang.
by Ahmad Zamroni
No comments:
Post a Comment